Friday 30 May 2014

Cara untuk Mengatasi Sifat Menunda Nunda



Ketika Ketika kita masih muda, kita memiliki begitu banyak rencana. Kita akan selalu berpikir tentang kemungkinan tak terbatas, kita akan miliki banyak ketika kita tumbuh dewasa. Kemudian kita pergi bermain, berpikir bahwa kita memiliki begitu banyak waktu ke depan. kita menetapkan mimpi  dan menikmati masa muda sepenuhnya. Meskipun hal ini mungkin sikap yang sehat, beberapa orang mengambil relaksasi ke tingkat lain. Kita menunda-nunda dan menetapkan perencanaan kita ke hari lain sampai hari itu datang terlambat.
Kita tiba-tiba menemukan diri kita sudah tumbuh tanpa arah yang jelas dalam hidup. Kita masih bergantung pada orangtua mereka untuk dukungan finansial bahkan ketika pindah dari rumah adalah suatu cara terlambat. Kita hidup dalam rasa malu, tapi masih tidak menemukan inisiatif untuk melakukan sesuatu tentang hal itu.
Beberapa dari kita mungkin galau mengapa bisa memiliki sifat ini, tetapi sifat ini dapat disembuhkan, berikut beberapa cara untuk mengatasi sifat menunda nunda
  1. Menyadari jika kita sedang berhalusinasi.
    M
    anusia memiliki kemampuan luar biasa untuk mencapai apa yang ia inginkan, tetapi terdapat perbedaan yang cukup banyak didalam kata “ingin” dan “harus”. Dahulu guru saya saat bertanya mengapa saya hendak belajar suatu hal, saya menjawab, karena saya “ingin”. Dia hanya menggelengkan kepalanya sambil lalu, keinginan saja tidaklah cukup kuat.
    Banyak orang mengatakan saya akan mencapai hal ini dan itu, dan saat ditanya sudah sampai mana perkembangannya, jawabannya adalah senyum malu dan baru sampai tahap ingin.  Iman tanpa tindakan pelayanan adalah tidak berguna.  Apa yang diimpikan, dibayangkan dan di”visi“kan tanpa disiplin adalah sebuah halusinasi. Untuk kebaikan bersama, saya katakan, tidak ada yang lebih buruk daripada menipu diri sendiri dengan halusinasi.  Menyadari bahwa kita sedang berhalusinasi merupakan langkah awal untuk lepas dari kebiasaan menunda nunda, Seseorang harus belajar untuk menterjemahkan hikmat dan motivasi ke dalam bekerja. Keajaiban antara biji benih dan tanah tidaklah didapat melaluiafirmasi dan berpikir positif tetapi melalui bekerja.

  2. Menyadari bahwa akan ada penderitaanUntuk mencapai potensi maksimal tentang apapun didalam hidup, seseorang haruslah rela melalui jalan yang tidak nyaman untuk mencapai kenyamanan itu sendiri. Benih haruslah tinggal didalam tanah yang gelap dan lembab serta kotor agar ia dapat bertunas.

  3. Menyadari Hukum Alam yang mengatur kegagalan dan keberhasilan.
    Kegagalan tidak terjadi dalam suatu waktu, tetapi merupakan akumulasi pengabaian, sedikit penundaan disini dan disitu mempengaruhi hal ini dan itu lainnya. Tidur sebentar lagi dan melipat tangan sebentar lagi sehingga beberapa hal terbengkalai yang lama kelamaan menyebabkan suatu sistim tidak berfungsi. Penundaan yang satu menuntun kepada penundaan yang lain dan akhirnya gagal.
    Keberhasilan tidak terjadi dalam suatu waktu, tetapi merupakan akumulasi disiplin. Sedikit disiplin disini dan disitu mempengaruhi hal ini dan itu lainnya. Bekerja sebentar lagi dan berjerih lelah sebentar lagi sehingga beberapa hal tercapai yang lama kelamaan menyebabkan suatu sistim  berfungsi baik. Disiplin yang satu menuntun kepada disiplin yang lain dan akhirnya berhasil.
    Banyak orang berkata, saya gagal karena satu hal kecil saja, itu tidaklah benar, semua hal kecil yang diabaikan mempengaruhi yang lainnya, tidak berpikir begitu adalah suatu hal yang naif. Kita semua menderita dua hal, menderita karena disiplin, dan menderita karena pengabaian. Bedanya adalah menderita karena disiplin adalah sangat ringan dibandingkan dengan penderitaan karena pengabaian. disiplin adalah pondasi dari semua kesuksesan, kekurangannya menuntun kepada kegagalan. Tuhan tidak menghukum manusia karena menunda nunda. tetapi berhentilah menunda nunda supaya tidak terjadi yang lebih buruk didalam hidup kita.

  4. Lari dari hal yang membuat kita menunda nunda.
    Penundaan  memiliki kesukaan sesaat tetapi setelah kesukaan itu berakhir maka akan ada harga yang dibayar dan harga tersebut mahal berupa hasil yang tidak maksimal. Kita perlu lari menghindar dari hal yang membuat kita menunda nunda.  Penundaan biasanya dimulai dari hanya sekedar mencoba sedikit, saat tekanan kesukaan nafsu begitu kuat, saat mendung kegelapan kenikmatan penundaan begitu hebat, teruslah bertahan dan berlari dalam disiplin, suatu saat akan keluar cahaya mentari hasil, dan kita akan melihat hidup kita bertumbuh dengan kesuksesan.

  5. Membagi tugas yang ingin dilakukan menjadi tugas tugas kecil.
  6. Memecah tugas-tugas panjang yang biasanya tidak ingin dilakukan atau terlalu sulit menjadi beberapa kegiatan yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Ini akan mengelola baik stres maupun waktu. Misalnya, kita dapat meluangkan waktu 10 menit setiap hari untuk bekerja pada tugas yang tidak menyenangkan atau panjang. Dengan menggunakan pendekatan ini, secara bertahap kita akan memiliki beberapa kemajuan, kita akan merasa lebih baik dan pada akhirnya kita akan dapat menyelesaikan aktifitas dengan cepat daripada terus menerus menunda hal tersebut.
  7. Menuliskan tugas tugas tersebut
  8. Menuliskan tugas tugas yang perlu kita lakukan mengingatkan kita akan apa saja yang harus kita lakukan. Dengan demikian, kita bisa lebih fokus mengerjakan hal yang penting dan tidak membuang waktu dengan percuma. Kita juga jadi bisa menentukan prioritas, serta mengatur waktu untuk menyelesaikan berbagai tugas dan tanggung jawab kita.
  9. Melakukannya dalam satu paket waktu.
    Coba temukan bagian dari tugas yang yang paling menyenangkan dan mulailah dari sana. Mungkin kita pernah mendengar tips mengerjakan soal ujian : mulailah dari yang mudah terlebih dahulu, tinggalkan dulu yang soal-soal yang sulit. Jika kita hanya berkutat pada soal yang sulit, kita akan stress dan kehabisan waktu, sementara masih banyak soal yang belum dikerjakan. Prinsip ini pun sama digunakan dalam menyelesaikan tugas atau proyek kita.
    Ketika kita selesai mengerjakan bagian dari tugas yang menyenangkan, secara tidak sadar kita telah selangkah lebih maju menuju penyelesaian tugas atau proyek kita. Hal ini tentu saja akan meningkatkan rasa percaya diri untuk menyelesaikan tugas-tugas berikutnya yang lebih sulit. Ketika kita berhasil kembali menyelesaikan, rasa percaya diri kita semakin tinggi lagi. Teruslah mengerjakan semua hal tersebut dalam suatu paket waktu dan tidak terputus. Teruslah mengerjakan pekerjaan tersebut sampai selesai selagi mood kita sedang baik.
Pengetahuan yang dinyalakan oleh emosi menghasilkan tindakan. Tindakan adalah bahan yang dibutuhkan untuk mencapai hasil, Hanya aksi yang mampu untuk menghasilkan reaksi. Lebih jauh lagi, hanya tindakan positif yang dapat melahirkan hasil yang positif. Dunia ini suka untuk melihat seseorang yang mau membuat sesuatu terjadi, dan menghargai mereka karena menyebabkan gelombang perusahaan yang produktif.

No comments:

Post a Comment