Sunday 20 October 2013

Lima Perpustakaan Super di Seluruh Dunia

Astrid Septriana - detikhot
Jumat, 18/10/2013 14:47 WIB
FOTO: Seattle Central Library
Jakarta - Library of Birmingham yang berada di dataran Inggris telah resmi dibuka. Perpustakaan yang menghabiskan biaya pembuatan hingga £189 juta ini tentunya pantas mendapat status 'perpustakaan super'. Namun tak hanya di Inggris, negara seperti Jepan, Belanda, Mexico dan Amerika Serikat juga punya perpustakaan super yang tak kalah canggih.

Arsitektur, desain dan tekhnologi telah merubah fungsi perpustakaan sebagai ruang. Ini sudah mulai merekfeksikan perilaku modern terhadap buku, dan bagaimana cara orang-orang mengkonsumsi kata-kata yang dituliskan. Berikut adalah lima perpustakaan super, seperti dilansir dari BBC Arts.

FOTO: Seattle Central Library
1. Seattle Central Library, Amerika Serikat 2004, Amerika Serikat 2004

Seattle Central Library OMA, dirancang untuk merekognisi buku tradisional dan dunia digital. Bangunan kaca dan besi bertingkat sebelas ini, dirancang oleh Rem Koolhaas dan Joshua Prince-Ramus. Perpustakaan ini memiliki koleksi jutaan buku yang tersebar di sepuluh ribu rak. Masing-masing rak memiliki kapasitas hingga lebih dari 450 ribu buku.

Bagian inti dari bangunan senilai US$ 165 juta ini adalah 'book spiral'. Ini merupakan seri rak yang terangkai hingga empat lantai bangunan, menampilakan koleksi non-fiksi dari keseluruhan galeri pada satu tempat. Ini dirancang dengan sistem desimal Dewey untuk membuat klasifikasi yang tidak akan membuat buku terpisah-pisah pada sesi rak yang ada di bangunan.

Perpustakaan ini juga memiliki 400 terminal komputer yang bisa digunakan oleh pengunjung. "Perpustakaan di Seattle ini adalah yang pertama untuk mengadaptasi revolusi internet di abad ini, termasuk dalam drive-drive internet yang mengambil tempat pada penerbitan, media dan pusat pembelajaran," ujar Tom Dyckhoff.



FOTO: Seattle Central Library
2. Biblioteca Vasconcelos, Mexico 2007

Biblioteca Vasconcelos memiliki sekitar 60 ribu tanaman di taman yang berada di sekitar perpustakaan tersebut. Bangunan perpustakaan seluar 38 ribu meter persegi ini dirancang oleh seorang arsitek asal Mexico, Alberto Kalach. Ia ingin mengkombinasikan perpustakaan publik dengan taman botani.

Tak heran taman botani ini menyimpan 168 spesies berbeda dari tanaman khas Mexico, ini juga dimaksudkan untuk membendung polusi dan kebisingan yang berada di kota Mexico. Bangunan ini memiliki 580 ribu buku yang digantung pada rak besi. Perpustakaan ini juga memiliki ruang musik dan multimedia, juga memiliki auditorium untuk kapasitas 500 pengunjung.

Perpustakaan Biblioteca Vasconcelos didedikasikan untuk filosof dan politikus asal Mexico, José Vasconcelos. Juga mengambil nama pendek dari Megabiblioteca karena ukurannya yang besar.

Pada bagian pusatnya terdapat pahatan berjudul Mobile Mátrix yang dibuat oleh seniman Mexico Mexican, Gabriel Orozco. Tengkorak setinggi 11 meter.

"Perpustakaan ini memiliki apa yang dimiliki oleh rumah kaca," ujar Dyckhoff. "Tidak hanya terbuat dari baja halus atau besi, tetapi kolom raksasa dari beton dalam sirip berbentuk kotak struktural yang panjang. Kisi-kisi jendelanya juga memberi keteduhan."



FOTO: Biblioteca Vasconcelos

3. Kanazawa Umimirai, Jepang 2011

Kanazawa Umimirai, terdiri dari enam ribu jendela yang menciptakan pencahayaan nan halus di ruang membaca. Dot-dot kecil yang sekaligus merupakan jenela ini mengisi penuh empat kisi tembok dari kotak raksasa, bangunan perpustakaan ini. Kaca tembus pandang ikut menyelimuti keseluruha lantai dasar.

Tembok beton dirancang untuk bertahan ketika terjadi bencana gempa bumi. Arsitek asal jepang, Coelacanth K&H juga ingin mereka memiliki cahaya interior yang halus, seperti ketika sedang berada di tengah hutan dan memiliki nuansa luar ruangan.

Dalam tradisinya, di Jepang perpustakaan berfungsi untuk tempat meminjam buku dan membacanya di luar perpustakaan, tapi perancang Kazumi Kudo juga Hiroshi Horiba coba membuat bangunan yang nyaman untuk terjadinya interaksi sosial antar pengunjung Kanazawa.

"Menjadi tempat komunitas juga tempat untuk membaca, Kanazawa Umimirai dirancang sebagai tempat dimana arsitekturnya memberi kenyamanan positif agar kita betah untuk berada di dalamnya," ujar Dyckhoff.



FOTO: Biblioteca Vasconcelos
4. Spijkenisse Book Mountain, Belanda 2012

Spijkenisse Book Mountain memang merupakan gunung yang terdiri dari tumpukan rak beserta buku-buku di dalamnya. Menggunung ke atas dan uniknya ini berada di atap seperti piramid yang terbuat dari kaca. Ada sekitar 50 ribu buku untuk mengisi tumpukan buku di piramid ini. Ukuran atap piramid itu sendiri sekitar 9.300 meter persegi.

Ini dirancang oleh arsitek asal negeri kincir angin, MVRDV untuk memikat pengunjung dan memberi sensasi ruang terbuka. Disini terdapat ruang baca seluas 480 meter bersama kafe di dekatnya. Sementara rak bukunya sendiri terbuat dari pot bunga yang sudah didaur ulang. Vetilasi alami membuat temperatur tetap nyaman meski berada di bawah kaca.

Bagian eksterior dari bangunan ini terinspirasi dari sejarah agrikultur Spijkenisse. "Spijkenisse Book Mountain lebih dari sekedar bukit, ini jauh lebih mengesankan dari itu," ujar Dyckhoff.


5. Library of Birmingham, Inggris 2013

Library of Birmingham memiliki sebuah sistem tag elektronik yang memungkinkan pegawai perpustakaan menggunakan semacam tongkat sihir ajaib untuk mencari buku. Perpustakaan terbaru ini memakan biaya hingga £189 juta dan bisa mengakomodir tiga ribu pengunjung, dengan 200 komputer, teater, galeri pameran dan ruang musik.

Dirancang oleh arsitek asal Belanda, Mecanoo. Perpustakaan ini memiliki taman di atap dengan tanaman liar dan pemandangan ke seputar kota.

"Mungkin ini tampil sedikit norak di bagian eksterior, tapi jangan hakimi buku dari sampulnya. Interior bangunan ini sangat nyaman, indah, dan menarikf. Ini membut kita mau menghabiskan seharian untuk membaca buku di dalamnya."


(utw/utw)

sumber: http://hot.detik.com/read/2013/10/18/144751/2389397/1059/6/lima-perpustakaan-super-di-seluruh-dunia

No comments:

Post a Comment