Thursday 1 March 2012

MITOS, KEPUASAAN, DAN KETIDAKPUASAAN TEHADAPNYA


Secara garis besar ada perbedaan yang penting tentang pola berpikir orang-orang pada zaman Babylonia dengan orang pada zaman Yunani. Pengetahuan hasil pemikiran orang-orang Babylonia didasarkan atas pengamatan, pengalaman, dan pemikiran yang serba terbatas kemudian dilengkapi dan disempurnakan dengan mitos. Adapun hasil-hasil pemikiran orang-orang Yunani sedikit lebih maju yaitu kecuali pengamatan yang lebih sempurna dengan ditemukannnya teropong-teropong bintang, juga didasarkan pemikiran rasional atau akal sehatnya. Metodenya disebut metode deduksi yaitu mengambil kesimpulan dari yang umum menuju kepada yang khusus.
Pengetahuan ajaran orang-orang yunani itu disebut philosophia atau “cinta pengetahuan” atau “rasa ingin tahu”. Buku pelengkap yang merupakan ensiklopedia pengetahuan tersebut diatas ditulis oleh Aristoteles. Buku itu diberi nama “metaphysica”.
Deretan pemikir Yunani dari Thales sampai Ptolomeus mempunyai kesamaan pendapat bahwa: bumi adalah pusat jagad raya, pandangan ini disebut geosentris. Tentang bumi itu sendiri pandangan mereka mengalami perkembangan yaitu dari bumi itu datar (Babylonia) lalu bumi itu seperti piring mengapung (Thales) di atas air, sampai bumi itu bulat (Phytagoras, Aristoteles, Dan Ptolomeus).
Peubahan pola berpikir terjadi pula pada adanya unsur dasar atau elemen dasar. Pada zaman Babylonia orang menganggap semua benda diciptakan oleh dewa-dewa seperti apa adanya. Pada zaman Yunani orang berpendapat bahwa benda itu tidak begitu saja terbentuk. Semua benda terjadi dari unsur dasar yang sederhana dan berbentuk benda yang beraneka ragam melalui suatu proses.
Adanya unsur dasar juga berkembang dari suatu zat tunggal yaitu udara yang dapat berubah bentuk menjadi tiga yaitu air, api, dan tanah (Aneximenes) berkembang menjadi empat yaitu tanah, air, udara, dan api yang dapat mengadakan transmutasi yang disebabkan oleh panas, dingin, kering, dan lembab (Phythagoras dan Aristoteles).
Akhirnya Copernicus, Kepler,  dan Galileo merupakan pelopor-pelopor ilmu pengetahuan modern dengan metode induksinya. Dengan kesempurnaan alat teropongnya mereka menolak ajaran-ajaran Aristoteles tentang geosentrisme dan sebagainya. Mereka beranggapan matahari sebagai pusat sistem tata surya (heliosentrisme). Penemuan-penemuan mereka antara lain bahwa:
·         Bulan mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari
·         Bumi beserta planet-planet lain beredar mengelilingi matahari melalui garis edar berbentuk elips
·         Matahari salah satu bintang “MILKY WAY” (bima sakti) yang anggotanya bermilyar bintang
·         Jagad raya ini tak terbatas

No comments:

Post a Comment